POTENSIAL LISTRIK
Potensial listrik adalah besarnya energi yang dibutuhkan muatan untuk berpindah. Dirimuskan :
V = W/q
V = potensial listrik (J/C atau volt)
W = energi listrik (J)
q = muatan listrik (C)
Benda memunyai potensil tinggi jika memiliki proton lebih banyak atau elektron lebih sedikit. Benda mempunyai potensial rendah jika memiliki sedikit proton atau memiliki elektron lebih banyak.
Muatan positif (proton) mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan muatan negatif (elekton) mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi.
Alat ukur potensial/beda potensial adalah voltmeter dan dipasang pararel pada rangkaian.
ARUS LISTRIK
Arus listrik didefinisikan sebagai laju aliran muatan listrik (proton) yang melalui penghantar, disebabkan adanya beda potensial listrik atau tegangan listrik.
Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir pada suatu penghantar tiap satuan waktu. Dirumuskan :
I = q/t
I = kuat arus listrik (A)
q = muatan listrik
t = waktu (s)
Kalsifikasi bahan berdasarkan daya hantar listriknya :
Bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik/mudah disebut kondutor.
Bahan yang sukar menghantar listrik atau memiliki daya hantar buruk disebut isolator.
Bahan yang memiliki daya hantar antara konduktor dan isolator disebut semikonduktor.
Alat ukur kuat arus listrik adalah amperemeter dan dipasang seri pada rangkaian.
HAMBATAN LISTRIK
Hukum Ohm berbunyi : “Besarnya arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar, berbanding lurus dengan beda potensial diantara kedua ujung penghantar, dan dipengaruhi oleh jjenis penghambatnya”.
I = V/R
V = beda potensial antara a dan b (volt)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan listrik ()
Faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan listrik pada kawat penghantar antara lain jenis bahan, panjang penghantar, luas penampang dan suhu.
R = ρ L/A
R = hambatan kawat ()
L = panjang kawat (m)
ρ = hambatn jenis (.m)
A = luas penampang (m2)
Rangkaian hambatan listrik ada tiga, yaitu : seri, pararel, dan mejemuk.
Alat untuk mengukur hambatan listrik disebut ohmmeter.
RANGKAIAN LISTRIK
Rangkaian listrik terbagi menjadi dua, yaitu ; rangkaian terbuka (tidak ada arus yang mengalir) dan rangkaian tertutup (ada arus yang mengalir).
Potensial pada rangkaian :
Beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan pada rangkaian terbuka disebut gaya gerak listrik (ggl).
Beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan pada tegangan rangkaian tertutup disebut tegngan jepit.
Hubungan ggl dengan tegangan jepit dirumuskan :
Vab = ε – I.r
Vab = tegangan jepit antara a dan b (volt)
ε = gaya gerak listrik (volt)
I = kuat arus listrik (A)
r = hambatan ()
Hukum I Kirchhoff adalah berkaiatan tentang percabangan rangkaian listrik, berbunyi : “Jumlah kuat arus listrik yang masuk pada titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik percabangan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar