CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Selasa, 03 September 2013

sistem ekskresi pada manusia



SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA


Ekskresi merupakan proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat. Alat-alat ekskresi pada manusia terdiri dari sistem urine dan kulit.

A.       SISTEM URINE
Sistem urine disusun oleh ginjal, ureter, kandung kemih, dan urethra.
Jumlah ginjal sepasang, bentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati.
Bagian-bagian ginjal yaitu korteks(lapisan luar), Medula(sumsum ginjal), dan Pelvis(rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan malpighi dan tubulus kortontus. Badan malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman dan glomerulus. Glomerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.
Di bagian  medula terdapat tubulus kortontus terdiri atas tubulus kortontus proksimal, tubulus kortontus distal, dan tubulus kortontus kolektivus. Di antara tubulus kontortus proksimal dan tubulus kortontus distal terdapat lengkung Henle pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembulh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh. Pada orang sehat kandungan urine adalah sebagai berikut.
1.         Air 95%.
2.         Urea, amonia, dan asam ureat yang merupakan hasil metabolisme protein.
3.         Garam-garam mineral, terutama garam dapur (NaCl).
4.         Zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin) yang menyebabka urine berwarna kuning.
5.         Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti hormon dan vitamin.

1.        Proses pembentukan urine :
Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :
a.    Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomelurus yang engandung air, garam, gula, urea dan zat bermolekul bear (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomelurus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misalnya glukosa, asam amino dan garam-garam.
b.   Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kortontus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilhan filtrat tubuls (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
c.    Augmentasi : pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsorbsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+ dalam tubulus kortontus distal. Di tempat ini sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapatglukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektivuss menuju pelvis renalis.

2.        Gangguan pada sistem urine
a.      Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin, disebabkan oleh kekurangan protein, penyakit ginjal, dan penyakit hati.
b.  Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan ginjal, batu ginjal, dan kangker kandung kemih.
c.   Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium (zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya.
d.   Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangann ginjal khususnya nefron.
e.    Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal karena kekurangan hormon insulin.

B.        KULIT
       Kulit (integegumen) merupakan lapisan terluar tubuh manusia dan pelindung bagian dalam tubuh. Tebal kulit antara 0,5 mm (disekitar kelopak mata) sampai 4 mm (disekitar telapak tangan dan kaki). Luas kulit hanya kurang dari 2 m2.
1.        Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan kulit, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis.
a.       Epidermis (lapisan luar/kulit ari)
Lapisan epidermis terdiri atas :
-       Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas.
-      Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk benik yang menggantikan stratum korneum dan sel-selnya yang tidak berinti.
-       Stratum granulosum, tersusun atas sel-sel yang berinti dan menggandung pigmen melanin.
-       Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
b.      Dermis (lapisan dalam/kulit jengat)
dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan ini mengandung :
-          Kantong, batang, dan akar rambut.
-          Otot penegak rambut terletak di dekar akar rambut.
-          Pembuluh darah menyuplai sari-sari makanan dan oksigen.
-     Kelenjar keringat (glandula sudorifera) menghasilkan keringat yang didalamya mengandung  berbagai macam garam. Dikeluarkan dari dalam tubuh melalui pori-pori.
-          Kelenjar minyak (glandula sebasea) berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki  rambut agar tidak kering.
c.       Hipodermis (jaringan ikat bawah)
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menjaga panas tubuh
2.    Fungsi Kulit
a.     Kulit sebagai alat pengeluaran zat sisa melabolisme berupa keringat yang mengadung air dan garam serta sisa bahan lainnya.
b.    Pengatus suhu tubuh. Pada waktu tubuh dalam keadaan panas, pembuluh darah akan melebar dan mengeluarkan panas ke udara, dan air banyak dikeluarkan dalam bentuk kerigat. Jika tubuh dalam keadaan dingain, pembuluh darah akan mengerut, dan kelenjar keringat dak mengeluarkan keringat.
c.       Tempat pembentukan vitamin D.
d.  Tempat penyimpanan air dan lemak. Kulit dam jatingan bagian bawah bekerja sebagai tempat penyimpanan air. Jaringan adipose di bawah kulit sebagai tempat penyimpanan lemak.
e.      Pelindung tubuh dari gangguan fisik berupa tekanan, dan gangguan yang bersifat kimia. Selain itu, kulit juga melindungi tubuh dari gangguan yang bersifat biologis, seperti serangan bakter dan jamur. Kulit juga menjaga tubuh supaya tidak kehilangan banyak air dan melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.
f.     Indra peraba. Pada bagian dermis terdapat kumpulan saraf yang bisa mengkap rangsangan berupa suhu, nyeri, dan tekanan.
3.    Kelainan dan Penyakit pada Kulit
a.   Skabies disebut pula “seven-year itch”. Penyakit tersebut disebabkan oleh parasit insecta yang sangat kecil (Sarvoptes scabies) dan dapat menular pada orang lain.
b.      Eksim merupakan penyakit kulit yang akut atau kronis. Penyakit tersebut menyebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan, gatal-gatal, dan bersisik.
c.   Jerawat merupakan gangguan umum yang brsifat kronis pada kelenjar minyak. Penyakit tersebut umumnya dialami anak-anak masa remaja. Jerawat biasanya menyerang bagian wajah, dada atas, dan punggung. Bekas jerawat dapat menimbulkan bopeng. Pemijatan jerawat secara tidak benar perlu kamu hindar, sebab hal tersebut dapat menyebabkan infeksi. Cara pencegahan timbulnya jerawat yang paling mudah yaitu makan makanan yang seimbang, cukup tidur, dan olahraga, serta rajin menjaga kebersihan kulit.
d.    Biang keringat dapat mengenai siapa saja, baik anak-anak-, remaja, maupun orang tua. Biang keringat terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar