CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 07 September 2013

sistem koordinasi dan alat indra pada manusia

SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA PADA MANUSIA
 

Sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf dan hormon yang berhubungan dengan alat indra.

A.   SISTEM SARAF
1.    Neuron
Unit terkecil dari sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Bagian neuron terdiri atas badan sel, dendrit, dan neurit.
a.    Badan sel merupakan Tempat nukleus dan sitoplasma beserta organel-organelnya.
b.    Dendrit merupakan penjuluran sitoplasma untuk menghantarkan impuls saraf neurit menuju ke badan sel.
c.  Neuri/akson merupakan penjuluran sitoplasma yang lebih panjang dari dendrit. Berfungsi untuk menghantarkan dari badan el menuju ke sel saraf yang lain. Pada neurit terdapat :
1)      Neurofibril adalah benang-benang halus yang menghantarkan impuls.
2)  Lapisan selaput (selubung) myelin disusun oleh sel-sel schwann membentuk jaringan yang membantu menyediakan makanan untuk neurit dan membantu regenerasi neurin dan lapisan neurilema yang berfungsi melindungi akson dari kerusakan.
3)      Nodus ranvier berfungsi mempercepattransmisi impuls saraf sampai pada tujuan.
4)      Neutrotransmiter merupakan bulbus akson (seperti kantung) yang berisi zat kimia di ujung akson. Neutrotransmiter dapat berupa asetilkolin yang berfungsi dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis ke neuron berikutnya.
2.    Macam-macam Neuron
a.   Neuron sensorik berfungsi meneruskan rangsang dari penerima (indra) ke saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).
b.      Neuron motorik berfungsi membawa impuls dari pusat saraf (otak) dan sumsum tulang belakang ke otot.
c.    Neuron konektor (penghubung) berfungsi menghubungkan atau meneruskan impuls dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.
3.    Proses Terjadinya Gerak
Gerak merupakan salah satu bentuk respon tubuh menanggapi rangsang.
a.       Gerak biasa
Gerak baiasa merupakan gerak sadar, dengan arah gerak impuls/rangsangan secara berurutan : rangsangan, reseptor (alat indra), sel saraf sensorik, saraf pusat (otak), sel saraf motorik, efektor (otot/kelenjar).
b.      Gerak refleks
Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahan tubuh, dan proses terjadinya lebih cepat dibandingkan gerak biasa karena gerak ini dilakukan tanpa dipikir dahulu. Urutan jalannya impuls gerak refleks yaitu : rangsangan, reseptor (alat indra), sel saraf sensorik, saraf pusat (sumsum tulang belakang), sel saraf motorik, efektor (otot/kelenjar).
4.    Susunan Sistem Saraf Manusia
a.       Saraf Pusat
1)   Otak besar (serebrum) merupakan pusat pengendalian kegiatan yang disadari. Otak besar terdiri atas :
a)   Dua belahan, yaitu :
-       Belahan kiri yang mengendalikan tubuh bagian kanan.
-       Belahan kanan yang mengendalikan tubuh bagian kiri.
b)   Dua lapis, yatu :
-       Korteks (lapisan luar) tipis dan berwarna kelabu, banyak mengandung sel saraf dan neuron ajustor. Korteks merupakan pusat berbagai kegiatan (penglihatan, kecerdasan, kesadaran, pendengaran, penciuman, dan bergerak).
-       Medula (lapisan dalam) tebal dan berwarna putih. Lapisan ini banyak mengandung serabut saraf.
2)     Otak tengah (mesensefalon) berkaitan dengan refleks mata, tonus (kontraksi terus-menerus) otot, dan posisi tubuh.
3)      Otak depan (diensefalon) terdiri dari :
a) Talamus berfungsi menerima semua rangsangan kecuali bau dan meneruskannya ke area sensorik otak besar.
b)  Hipotalamus berkaitan dgn pengaturan suhu dan nutrien, penjaga kesadaran, dan penumbuh sifat agresif.
4)   Otak kecil (cerebelum) terbagi menjadi dua, yaitu belahan kiri dan kanan. Kedua belahan dihubungkan dengan jembatan varol. Otak kecil mengatur keseimbangan tubuh dan pusat koordisasi otot ketika bergerak.
5) Sumsum lanjutan (medula oblongata) berperan mengatur denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, batuk, bersin, bersendawa, dan muntah. Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan otak adalah pons, berfungsi sebagai pengatur pernafasan.
6)     Sumsum tulang belakang merupakan sabungan dari sumsum lanjutan sampai vetebra lumbalis. Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak refleks (tak sadar). Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu Vetral mengandun badan neoron motorik dan neuritnya ke arah efektor di depan (perut), dan Dorsal mengandung badan neoron sensorik dan mengarah ke punggung.
b.      Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua, yaitu :
1)   Sistem saraf somatik, terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).saraf kranial dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu :
-       Sensorik (I, II, dan VIII)
-       Motorik (III, IV, VI, XI, dan XII)
-       Sensorik dan motorik (V, VII, IX, dan X)
2)   sistem saraf otonom, terdiri atas saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Fungsi saraf simpatik kebalikan dari saraf parasimpatik seperti pada tabel berikut :

FUNGSI SARAF
Simpatik
Parasimpatik
Menghambat pembentukan air mata, air ludah, urine, kerja ginjal, lambung, usus, pankreas, dan kantung empedu.
Merangsang pembentukan air mata, air ludah, urine, kerja ginjal, lambung, usus, pankreas, dan kantung empedu.
Merangsang kerja bronkus, denyut jantung, ejakulasi, kontraksi vagina, pelepasan glukosa dari hati, pupil mata melebar.
Menghambat kerja bronkus, denyut jantung, ejakulasi, kontraksi vagina, pelepasan glukosa dari hati, pupil mata melebar.

B.   HORMON PADA MANUSIA
Kelenjar endokrin menghasilkan hormon yang fungsi dan akibat kekurangannya terdapat pada tabel berikut :
KELENJAR ENDOKRIN
HORMON
FUNGSI
AKIBAT KEKURANGAN
Hipofisis
Somatrof
Merangsang pertumbuhan
Dwarfisme (kerdil)
Tiroid (gondok)
Tiroksin
Mempengaruhi pertumbuhan mental
Kretinisme (kerdil dan cacat mental)
Paratiroid (anak gondok)
Parathormon
Mengatur kalsium dalam darah
Kejang otot
Adrenal (anak ginjal)
Adrenalin
Mengubah glikogen menjadi glukosa, meningkatkan denyut jantung
Lemas
Pankread
Insulin
Mengubah glukosa menjadi glikogen
Diabetes melitus
Gonad (testis)
Testosteron
Mengatur ciri sekunder pria
Ciri sekunder pria tidak tampak
Gonad (ovarium)
Esterogen
Mengatur ciri sekunder wanita, pematangan sel telur
Sel telur sulit matang

Perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf
Pembeda
Sistem hormon
Sistem saraf
Terdiri atas
Kelenjar endokrin, hormon
Jaringan saraf
Pesan berupa
Hormon (zat kimia)
Impuls
Diedarkan
Dalam darah
Sepanjang sel saraf
Kecepatan
Lambat
cepat

C.   ALAT INDRA
1.    Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor). Mata dilindungi oleh alis, kelopak mata, bulu mata, dan air mata. Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu :
a.     Skelra adalah lapisan terluar, keras dan berwarna putih (putih mata). Bagian depan lapisn ini menonjol dan disebut kornea.
b.   Kroidea merupakan lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah. Bagian depan lapisan ini sedikit terbukan dan disebut pupil. Sel-sel kroidea di sekitar pupil mengandung warna yang disebut iris. Lensa mata terletak di belakang pupil, berfungsi membentuk bayangan benda. Lensa mata berbentuk cembung dan lentur.
c.      Retina atau selaput jala sebagai penangkap bayangan benda. Retina menganung reseptor yang peka terhadap cahaya, yaitu : sel batang (basilus) berfungsi pada cahaya suram dan tidak mengenal warna. Sel kerucut (konus) berfungsi pada cahaya terang dan mengenal warna.
Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut.
1)      Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.
2)      Intensitas cahaya yang telah diatur ole pupil diteruskan menembus lensa mata.
3)      Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat di retina.
4)      Pada retina, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak.
5)      Cahaya yang diterima oleh otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita mengetahui apa yang kita lihat.
2. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bnyi (fonoresptor) dan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor). Telinga terdiri dari :
a.      Telinga luar, terdiri atas daun telinga, lubang telinga, dan gendang telinga.
b.    Telinga tengah, terdiri atas tulang martil (malleus), tulang landasan (inkus), tulang sangurdi (stapes). Telinga tengah dihubungkan dengan mulut oleh saluran eustachius.
c.      Telinga dalam, terdiri atas rumah siput (koklea), tiga saluran gelung (kanalis semisirkularis). Koklea berfungsi dalam penerimaan suara. Saluran gelung berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Proses mandengar
Suara ® daun telinga ® gendang telinga bergetar ® tiga tulang pendengaran ® tingkap jorong ® rumah siput, cairan limfa akan bergetar ® merangsang ujung-ujung saraf pendengaran ® impuls saraf yang ditujukan ke otak. Impuls tersebut akan diolah dan kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.
3.    Hidung, sebagai penerim rangsang ba berupa gas (kemoreseptor).
Proses mencium bau
Bau di udara pernapasan ®masuk rongga hidung ® larut dalam selaput lendir ® diterima saraf pembau (ofaktori) ® menuju otak ® terjadi kesan bau.
4.    Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor). Lidah memiliki kemoreseptor yang peka terhadap zat kimia yang larut dalam air. Permukaan lidah kasar karena di penuhi tonjolan-yonjolan yang disebut papila. Di celah-celah papila terdapat kuncup-kuncup pengecap. Ada empat kuncup pengecap, yaitu :
-       Pengecap manis pada ujung lidah
-       Pengecap asin pada tepi lidah
-       Pengecap pahit pada pangkal lidah
-       Pengecap asam pada tepian lidah bagian belakang
5.    Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor), tekanan, sakit, panas, dan dingin.
Nama saraf
Letak
Menerima rangsangan
Ujung saraf tanpa selaput
Lapisan epidermis
Rasa sakit/nyeri
Korpus meissner
Dekat permukaan kulit
Sentuhan
Korpus ruffini
Lapisan dermis
Panas
Korpus krause
Lapisan dermis
Dingin
Korpus pacini
Di bawah lapisan dermis
Tekanan


D.   KELAINAN DAN PENYAKIT PADA ALAT INDRA
1.  Atigmatisma (mata silindris) disebabkan bola mata tidak bulat. Akibatnya tidak dapat melihat garis-garis horizontaldan vertikal bersamaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata silindris.
2.  Miopi (rabun jauh) disebabkan lensa mata tidak dapat menipis. Akibatnya tidak dapat melihat jauh dengan jelas. Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata lensa cekung.
3.    Hipermetropi (rabun dekat) disebabkan lensa mata tidak dapat menebal. Akibatnya tidak dapat melihat dekat dengan jelas. Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cembung.
4.  Presbiopi disebabkan daya akomodasi mata berkurang. Akibatnya tidak dapat melihat jauh maupun dekat dengan jelas. Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata bifokal.
5.   Rabun senja disebabkan kekurangan vitamin A. Akibatnya disebabkan kekurangan vitamin A. Akibatnya tidak dapat melihat dengan baik pada saat senja dan malam hari. Pencegahan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A.
6.    Keratomalasi disebabkan kekurangan vitamin A yang parah. Akibatnya kornea mata keruh, permukaan mata kering, kasar dan penglihatan berkurang hingga kebutaan.
7.  Katarak disebabkan mata keruh dan kabur. Akibatnya cahaya tidak sampai ke retina. Dapat diatasi dengan operasi.
8.  Juling disebabkan ketidakserasian kerja otot penggerak bola mata dan kiri. Dapat diatasi dengan operasi.
9.   Glaukoma disebabkan penyumbatan di saluran bola mata menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mata. Akibatnya kebutaan. Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-obatan dan operasi.
10. Buta warna disebabkan keturunan. Akibatnya tidak dapat melihat warna tertentu. Kelainan ini tidak dapat disembuhkkan, lebih banyak menyerang laki-laki.
11. Radang telinga disebabkan bakteri dan virus yang menyerang bagian luar melalui kotoran yang masuk ketika berenang dan menyerang bagian dalam, bakteri dan virus masuk dari rngga mulut melalui saluran eustachius.
12. Otosklerosis disebabkan tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak leluasa. Akibatnya tuli konduksi yang menahun.

13. Anosmia disebabkan cedera/infeksi di dasar kepala, keracunan timbal, merokok, tumor otak bagian depan. Akibatnya kahilangan kemampuan untuk mencium bau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar